
Fakultas Pertanian USK dan BRMP Ruminansia Kecil jalin Kerjasama Strategis
Fakultas Pertanian USK dan BRMP Ruminansia Kecil Jalin Kerja Sama Strategis
Banda Aceh, 25 Juni 2025 — Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK) resmi menjalin kerja sama dengan Loka Perakitan dan Pengujian Ruminansia Kecil (BRMP Ruminansia Kecil) dalam upaya memperkuat sinergi antara dunia akademik dan lembaga perakitan serta pengembangan bidang peternakan di Aceh.
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilaksanakan di Banda Aceh dan dihadiri langsung oleh Dekan Fakultas Pertanian USK, Prof. Ir. Sugianto, M.Sc. Ph.D, dan Kepala Loka Perakitan dan Pengujian Ruminansia Kecil, Muhammad Syawal, S.Pt, M.Si.
Dalam sambutannya, Prof. Sugianto menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam bidang peternakan ruminansia kecil. “Kami menyambut baik kolaborasi ini, karena akan membuka peluang yang luas bagi mahasiswa untuk terlibat dalam mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dikampus serta turut mendukung kebijakan pemerintah bertajuk "Diktisaintek Berdampak" seperti pengembangan teknologi peternakan yang aplikatif di lapangan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BRMP Ruminansia Kecil menegaskan bahwa sinergi dengan perguruan tinggi sangat penting untuk mendukung tugas dan fungsi Loka sebagai unit teknis di bawah Kementerian Pertanian. “Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat bersama-sama mendukung pembentukan sarjana peternakan yang siap berkecimpung di dunia peternakan dan mau mendukung sistem peternakan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Perjanjian kerja sama ini mencakup berbagai bidang, di antaranya pelaksanaan program magang dan praktik kerja lapangan serta kegiatan pelatihan dan penyuluhan untuk peningkatan kapasitas mahasiswa peternakan USK.
Acara penandatanganan berlangsung dalam suasana hangat dan penuh semangat kolaboratif. Dengan terjalinnya kerja sama ini, diharapkan kontribusi nyata terhadap pembangunan peternakan ruminansia kecil di Indonesia, khususnya di Aceh, dapat semakin optimal melalui pendekatan ilmiah dan berbasis kebutuhan masyarakat.